Peran APIP sebagai Strategic Partner Era Revolusi Industri 4.0
Selasa, 12 November 2019
Jakarta, Itjen - Workshop APIP tahun 2019 dilaksanakan di Sahid Hotels Jakarta, 12 November 2019. Pada sesi kedua, materi disampaikan Bambang Purwadi Nugroho, SE merupakan Vice President Special Audit PT KAI (Persero), Robert Gonijaya, Ak, M.S.F Inspektur VII pada Inspekorat Jenderal Kemenkeu dan Andri Apriyana SA, MM Associate Director Risk Analytics PT. Deloitte Konsultan Indonesia.
Vice President Special Audit PT. KAI Bapak Bambang Purwadi Nugroho, SE memaparkan Data Analytics untuk Audit Intern sebagai Katalis Peran APIP di Era Revolusi Industri 4.0. menyampaikan Change Management PT KAI yang terdiri dari perubahan integritas perusahaan, leading by example, dan restrukturisasi organisasi (mengikuti kebutuhan pelanggan).
Selanjutnya, IT Implementation terdiri dari 1. Komunikasi (media sosial, contact center, email), 2. Impelement aplikasi bisnis seperti KAI Accsess, Channel Penjualan (mengurangi calo), Vending mqchine ticket, Check in & boarding pasd system, E-ticketing implementation, SAP dan Non SAP; 3. Komitmen management PT. KAI (Sistem remunerasi baru, Meniadakan senioritas, Rekrutmen pro hire, Low enforcement, Pengembangan SDM (Pelatihan internal, pelatihan luar negeri, benchmarking, sandwich program (double degree).
Penerpan teknologi pada perkeretaapian di indonesia membuat masyarakat disiplin dalam hal pembelian tiket dan proses antri masuk kereta.
Special Audit PT. KAI pemilihan program kerja SPI audit berbasis risiko dengan pertimbangan antara lain permintaan BPK.
Paparan selanjutnya disampaikan Robert Gonijaya, Ak, M.S.F Inspektur VII Itjen kemenkeu dengan tema "Penerapan Teknologi Informasi dalam Kegiatan Pengawasan"
Dampak IT pada Internal Audit antara lain perkembangan teknologi mendorong perubahan proses bisnis kemenkeu yang menggunakan TI diikuti dengan perubahan kebijakan dan timbulnya investasi TI yang tinggi. Perubahan ini menyebabkan adanya ketergantungan atas TIK dan adanya risiko keamanan informasi. Audit TIK dilakukan untuk memastikan kerahasian, integritas, dan ketersediaan sistem informasi.
Itjen kemenkeu melakukan audit TI pada area IT Governance, IT Service Management, Information Security Management System, BCP/DRP (Bussiness Continuity Plan/Disaster Recovery Plan) Kebutuhan kompentensi auditor untuk risiko dan pengendalian TIK dan Kompentensi teknks TI Pengunaan Data Analytics untuk mengumpulkan dan menganalisis bujti audit pada proses bisnis yang telah menggunakan IT.
Pemanfaatan audit management system untuk pengelolaan siklus audit dari perencanaan, pelaksanaan, hingga tindak lanjut hasil pengawasan audit TIK dilakukan untuk memastikan sistem informasi yang digunakan dapat menyediakan data dan informasi yang relevan dan andal dengan layanan/infrastruktur TIK yang aman dan andal sehingga sistem yang digunakan dapat membantu internal untuk melakukan pengambilan keputusan dan implementasi kebijakan yang efektif serta memberikan layanan publik yang andal dan efisien.
Audit kegiatan pengawasan TIK dilakukan lada area tata kelola, keamaman, pengembangan aplikasi, layanan TI, BCP/DRP dan operasional TI.
Paparan terakhir disampaikan oleh Andri Apriyana SA, MM dengan membahas "Data Analytics untuk Audit Intern sebagai Katalis Peran APIP di Era Revolusi Industri 4.0."
Audit intern sama dengan berinovasi atau punah. Performance merupakan kunci untuk mencapai tujuan organisasi, Asurance (govermance, risk, compliance dan control) merupakan kunci untuk mencapai efisiensi dan integritas bisnis. Namun demikian, kontrol yang "anti peluru" atas risiko menjadi tidak realistis.
TAGGING :
Salin Tautan :